Ahmed Abu Hussein, Wartawan Palestina akhirnya Tewas Tertembak Tentara Israel 

Kamis, 26 April 2018 | 23:42:58 WIB

GAZA,(PAB)----

Ahmed Abu Hussein, seorang wartawan Palestina akhirnya meninggal setelah tertembak tentara Israel saat meliput demonstrasi di Jalur Gaza sekitar dua pekan lalu.

Pria 25 tahun itu merupakan wartawan kedua yang tewas akibat unjuk rasa besar-besaran yang berlangsung sejak akhir Maret tersebut.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa Hussein tewas meski telah mendapat perawatan di Rumah Sakit Sheba dekat tel Aviv, Israel.

Keluarga mengatakan jenazah Hussein telah dipulangkan ke Jalur Gaza dari Israel pada Rabu (25/4) malam dan rencananya akan dimakamkan hari ini, Kamis (26/4).

Dilansir AFP, Hussein bekerja untuk media palestina Radio Shaab.

Stasiun radio itu terkenal dekat dengan organisasi sayap kiri Popular Front for Liberation of Palestine (PFLP). Partai tersebut dianggap Israel sebagai organisasi teroris.

Hussein tertembak pada 13 April lalu saat meliput demo di perbatasan Gaza. Dia tertembak di perutnya.

Berdasarkan sejumlah gambar yang beredar, Hussein tertembak meski telah mengenakan helm putih bertuliskan "pers".

Melalui pernyataan, Palestinian Journalist Syndicate mengatakan otoritas israel "bertanggung jawab secara penuh atas tindakan kriminal" terhadap Hussein.

Perhimpunan wartawan itu menganggap penembakan Hussein adalah bentuk persekusi.

Kematian Hussein menambah panjang jumlah warga Palestina yang tewas di tangan tentara Israel di Gaza. Hingga kini, sedikitnya 41 warga Palestina tewas oleh pihak Israel sejak 30 Maret lalu.

Sebagian besar dari korban tewas tertembak oleh penembak jitu di perbatasan. Beberapa lainnya tewas oleh serangan udara dan proyektil Israel.

Sebelum Hussein, pewarta foto Yasser Murtaja lebih dulu tewas pada 6 April lalu saat meliput demonstrasi.

Israel menuding Murtaja merupakan anggota aktif kelompok Hamas yang juga dianggap Israel sebagai organisasi teroris. Klaim tersebut dibantah keluarga serta kerabat Murtaja.

Otoritas Israel tidak segera menanggapi kematian dua jurnalis ini. Selama protes berlangsung, tidak ada satu pun warga Israel yang tewas maupun terluka.

Kekerasan ini pun memicu kecaman dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Uni Eropa, dan sejumlah negara lainnya. PBB mendesak untuk melakukan penyelidikan terkait kematian warga Palestina termasuk kedua wartawan itu.

Namun, Israel menolak usulan tersebut. Militer Israel berdalih bahwa mereka hanya menggunakan senjata untuk membela diri dan mencegah para pedemo yang berupaya masuk ke wilayah Israel. (nat)

Terkini